Jumlah Warga Sulsel Tewas di Papua, Ada yang Dipanah
Indragirione.com, – Dari puluhan korban jiwa ketika kerusuhan Papua pecah pada Senin (23/9/2019) lalu, didominasi warga asal Sulawesi Selatan (Sulsel). Selain dari Sumatera Barat dan Sulawesi Barat. Data hingga Sabtu (28/9/2019) malam, tercatat 24 warga Sulsel meninggal karena kerusuhan itu.
Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) menyayangkan bentrok di Wamena yang menyebabkan puluhan nyawa melayang.
Berbagai upaya kini dilakukan Badan Pengurus Pusat (BPP) KKSS untuk melindungi warganya. Wakil Ketua BPP KKSS Andi Jamaro Dulung bahkan mengeluarkan imbauan kepada Ketua BPW Papua dan BPD KKSS Wamena agar segera melakukan upaya rekonsiliasi dengan pimpinan paguyuban suku pendatang dan suku-suku asli di Wamena.
Sementara di satu sisi, katanya, pengurus pusat akan mengupayakan penyelamatan dengan berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan HAM (Kemenko Polhukam). Mereka akan mendesak kementerian pimpinan Wiranto itu untuk terlibat dalam upaya penyelamatan warga di Wamena.
“Kami meminta kepada negara untuk segera memulihkan keamanan dan memberi perlindungan kepada masyarakat, terutama masyarakat pendatang,” tegasnya dalam keterangan tertulisnya.
Ketua KKSS Papua, Mansyur menguraikan bahwa saat sebanyak 256 warga KKSS mengungsi di asrama Lanud 751 Jayapura.
KKSS telah memberikan bantuan dengan membuka dapur umum. Dapur ini menyediakan makanan bagi 2.000-an pengungsi yang mayoritas para pendatang.
“Jenazah korban tewan dari KKSS yang telah dipulangkan sebanyak 10 orang. Sedang sebagian dimakamkan di Jayapura,” urainya.
Mayoritas mereka yang meninggal karena terkena panah dan tembakan oleh kelompok kriminalitas bersenjata di Papua saat kerusuhan terjadi.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman telah berkomunikasi dengan Pemprov Papua untuk memastikan keamanan warga Sulsel di Wamena. Mereka mayoritas dari suku Bugis, Makassar dan Toraja.
“Saya telah telah mengkonfirmasi kepada Kepala Bappeda Papua, Muhammad Musa’ad dan menindaklanjuti laporannya dengan berkordinasi kepada Sekda untuk penanganan warga Sulsel di Papua,” kata Andi Sudirman Sulaiman, Sabtu (28/9/2019).
Menurut Sudirman, Kepala Bappeda Pemprov Papua, Muhammad Musa’ad menyampaikan situasi terkini di Papua pasca kerusuhan Wamena. Ia mengatakan, ribuan warga Sulsel di Wamena telah dievakuasi ke Kota Jayapura.
Sementara warga Sulsel lainnya yang masih berada di Kota Wamena, untuk sementara diungsikan ke kantor TNI dan Polri.
“Kondisi di Wamena sudah mulai membaik dibandingkan kemarin, kami memastikan bahwa warga Sulsel agar segera dievakuasi untuk mendapat perlindungan di kantor TNI-Polri, dan ke Kota Jayapura,” kata Sudirman mengutip pernyataan Mus’ad.
sumber : pojoksatu
Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) menyayangkan bentrok di Wamena yang menyebabkan puluhan nyawa melayang.
Berbagai upaya kini dilakukan Badan Pengurus Pusat (BPP) KKSS untuk melindungi warganya. Wakil Ketua BPP KKSS Andi Jamaro Dulung bahkan mengeluarkan imbauan kepada Ketua BPW Papua dan BPD KKSS Wamena agar segera melakukan upaya rekonsiliasi dengan pimpinan paguyuban suku pendatang dan suku-suku asli di Wamena.
Sementara di satu sisi, katanya, pengurus pusat akan mengupayakan penyelamatan dengan berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan HAM (Kemenko Polhukam). Mereka akan mendesak kementerian pimpinan Wiranto itu untuk terlibat dalam upaya penyelamatan warga di Wamena.
“Kami meminta kepada negara untuk segera memulihkan keamanan dan memberi perlindungan kepada masyarakat, terutama masyarakat pendatang,” tegasnya dalam keterangan tertulisnya.
Ketua KKSS Papua, Mansyur menguraikan bahwa saat sebanyak 256 warga KKSS mengungsi di asrama Lanud 751 Jayapura.
KKSS telah memberikan bantuan dengan membuka dapur umum. Dapur ini menyediakan makanan bagi 2.000-an pengungsi yang mayoritas para pendatang.
“Jenazah korban tewan dari KKSS yang telah dipulangkan sebanyak 10 orang. Sedang sebagian dimakamkan di Jayapura,” urainya.
Mayoritas mereka yang meninggal karena terkena panah dan tembakan oleh kelompok kriminalitas bersenjata di Papua saat kerusuhan terjadi.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman telah berkomunikasi dengan Pemprov Papua untuk memastikan keamanan warga Sulsel di Wamena. Mereka mayoritas dari suku Bugis, Makassar dan Toraja.
“Saya telah telah mengkonfirmasi kepada Kepala Bappeda Papua, Muhammad Musa’ad dan menindaklanjuti laporannya dengan berkordinasi kepada Sekda untuk penanganan warga Sulsel di Papua,” kata Andi Sudirman Sulaiman, Sabtu (28/9/2019).
Menurut Sudirman, Kepala Bappeda Pemprov Papua, Muhammad Musa’ad menyampaikan situasi terkini di Papua pasca kerusuhan Wamena. Ia mengatakan, ribuan warga Sulsel di Wamena telah dievakuasi ke Kota Jayapura.
Sementara warga Sulsel lainnya yang masih berada di Kota Wamena, untuk sementara diungsikan ke kantor TNI dan Polri.
“Kondisi di Wamena sudah mulai membaik dibandingkan kemarin, kami memastikan bahwa warga Sulsel agar segera dievakuasi untuk mendapat perlindungan di kantor TNI-Polri, dan ke Kota Jayapura,” kata Sudirman mengutip pernyataan Mus’ad.
sumber : pojoksatu
Post a Comment