Header Ads

deskripsi gambar

Diperingkat 5 Besar Stunting, Inhil Coba Buat Terobosan Baru

Indragirione.com,  - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) melalui Dinas Kesehatan tidak pernah berhenti berupaya mencegah dan menangani masalah stunting di Inhil. Berbagai program telah dilaksanakan dalam rangka menindak perihal stunting yang terjadi.

Namun semua usaha tersebut belum berhasil secara maksimal, karena Kabupaten Inhil saat ini berada dalam peringkat 5 besar sebagai daerah yang mengalami permasalahan stunting se-Provinsi Riau.

Oleh sebab itu, kali ini Dinas Kesehatan Kabupaten Inhil menciptakan program baru yang diberi nama Durasi Penting (Posyandu Pra Konsepsi dalam Pencegahan Stunting).

Sebagaimana diketahui, stunting adalah kegagalan seorang anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal yang disebabkan dari kekurangan gizi secara kumulatif dan terus menerus.

Anemia yang dialami perempuan sejak remaja juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab lahirnya anak stunting. Penyebab anemia ialah kurangnya mengkonsumsi makanan kaya zat besi, penyakit infeksi/ cacingan/ malaria, serta pendarahan.


"Pencegahan stunting dilakukan sejak pra konsepsi (sebelum menikah), jadi Durasi Penting ini untuk mencegah dan menanggulangi anemia pada wanita usia subur yang difokuskan pada calon pengantin," tuturnya, Kamis (31/10/2019).

Jumlah stunting di Kabupaten Inhil saat ini mencapai 1716 orang ya g tergolong sangat pendek, sehingga melalui program Durasi Penting, Zainal menargetkan dalam lima tahun ke depan angka stunting di Inhil adalah 0 (nol).

Dikatakannya, untuk pelaksanaan program Durasi Penting, pihaknya butuh dukungan dari Kementerian Agama selaku instansi yang mengurus pernikahan, dan Muslimat NU yang dinilai sebagai ormas teraktif di Inhil saat ini.

"Kami juga berencana nanti kita akan menandatangani nota kesepakatan antara Dinas Kesehatan, Kemenag, dan Muslimat NU bersama-sama berada dalam program Durasi Penting," ujar Zainal.

Sementara itu, Hj Zulaikhah Wardan SSos ME selaku Ketua Muslimat NU sangat mendukung program gebrakan dari Dinas Kesehatan tersebut.

Disebutkan Zulaikhah, bahwa pengetahuan tentang stunting sebaiknya tidak hanya diberikan kepada calon pengantin saja, namun juga kepada remaja-remaja atau pelajar.

"Kalau bisa dilakukan sosialisasi, nanti kita beri sertifikat kepada para peserta yang mengikuti sosialisasi tersebut. Kan anak-anak SMP/ SMA itu calon pengantin juga tapi belum tahu kapan masanya. Jadi ada baiknya diberikan pemahaman kepada mereka, nanti ketika mereka mau menikah mereka harus menunjukkan sertifikat dan itu adalah bukti bahwa mereka telah mengikuti sosialisasi, tinggal saat akan menikah diberi imunisasi saja lagi," urai Zulaikhah.

Tidak hanya itu, Ibunda Negeri Hamparan Kelapa Dunia ini berharap juga ada program penanggulangan masalah stunting.

"Ada program pencegahan, ada harus ada juga program penanggulangan. Jadi yang sudah terkena stunting dapat dibantu, bagaimana pertumbuhan selanjutnya," pungkas Zulaikhah.
deskripsi gambar
Diberdayakan oleh Blogger.