Maryan.SH Indragirione.com,- Permohonan Sidang praperadilan tentang dugaan tindak pidana narkotika yang dilakukan oleh HM warga Rohil diduga tidak sah secara hukum dan di tahanan oleh anggota Polsek Tambusai Utara pada tanggal (17/10/2019). Dimana kronologis singkat perkara yang dialami oleh HM hasil dari pada pengembangan kasus tindak pidana narkotika yang terjadi pada insial SN, dan UYY pada tanggal 16 Oktober 2019 di Rohul, lalu dari proses tersebut pihak Polsek Tambusai Utara melalakukan upaya paksa penangkapan terhadap diri HM yang terjadi dikediamannya di Rohil, dimana pada saat proses Penangkapan HM tidak ditemukan barang bukti jenis narkotika golongan I baik dikediamannya tersebut maupun dibadan HM, lalu HM dibawa dan ditahan oleh Polsek Tambusai Utara hingga saat ini. Maka atas tindakan yang dilakukan oleh Polsek Tambusai Utara tersebut, HM melakukan upaya permohonan praperadilan melalui Kuasa Hukumnya Maryan.SH yang telah didaptarkan pada hari Senin (28/10/2019) di Pengadilan Negeri Kelas II Pasir Pengaraian. Maryan.SH mengatakan bahwasanya banyak terdapatnya kekeliruan terhadap proses Penangkapan, Penetapan Tersangka, dan Penahanan yang dilakukan oleh Polsek Tambusai Utara terhadap kliennya. Diduga suatu Prosedural yang melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dan Peraturan Perundang-undangan yang ada maupun ketidak Profesionalnya Polsek Tambusai Utara dalam Penyelidikan dan Penyidikan, maka untuk menguji keabsahan proses Penegakan Hukum (Law inforcement) yang dilakukan oleh Polsek Tambusai Utara. Sementara Maryan.SH memesankan bahwasanya dalam prosessistem peradilan pidana (criminal justice system) dasar pondasinya yaituKepolisian. Maka untuk itu para Penyidik kepolisian kedepannya agar lebihteliti, cermat, Prosedural, Profesional, Transparan, Akuntabel maupunmemperhatikan Hak-hak tersangka dalam penegakan hukum berdasarkanPeraturan-peraturan Perundang-undangan yang ada, kasian Masyarakat kecil yangtidak tau Hukum dan Hak-hak mereka pada saat Penyelidikan dan Penyidikan TutupMaryan.SH
Post a Comment