K3S Inhil Salurkan Bantuan kepada Pasien Penderita Gizi Buruk di RS Puri Husada Tembilahan
Indragirione.com, - Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Hj Zulaikhah Wardan SSos ME, menjenguk salah seorang warga Inhil yang mengalami gizi buruk di RSUD Puri Husada Tembilahan, Selasa (1/10/2019) petang.
Pasien bernama Riski Nela Anggraini (18), merupakan warga asal Desa Pancur, Kecamatan Keritang. Diketahui, Riski dirawat di RSUD Puri Husada lebih kurang selama dua hari.
Zulaikhah yang datang langsung melihat kondisi pasien, tak kuasa menahan pilu. Dirinya turut prihatin atas penderitaan yang dirasakan Riski.
Dalam kesempatan itu, ia didampingi sekretaris PMI Inhil H Mukhtar T, pengurus PMI Inhil HM Taher, Direktur RSUD Puri Husada, pengurus K3S Inhil, serta tim dokter RSUD Puri Husada.e
"Hari ini kami selaku Ketua K3S dan Ketua PMI alhmadulillah berkesempatan membesuk anak kita yang bernama Riski. Kondisinya sangat memprihatinkan," ujarnya.
Dokter Bedah RSUD Puri Husada Tembilahan Hentikan Pelayanan, Ini Penjelasan Dirut RSUD PH
Dikatakan Zulaikhah, tujuan kedatangannya bersama rombongan ialah untuk menyalurkan bantuan yang dapat meringankan beban pasien dan keluarga.
"Selaku K3S, kami membantu warga terutama gizi buruk sesuai dengan kemampuan kami, dengan membantu dana, susu, dan keperluan lain. Mudah-mudahan dapat dipergunakan dan meringankan beban warga kita yang menderita sakit ini," ujar Wanita berjiwa sosial tinggi ini.
Sementara itu, Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, dr Saut Pakpahan mengungkapkan, meski pasien sudah berusia 18 tahun, namun sang pasien juga merupakan penyandang disabilitas.
"Dia memang 18 tahun, tetapi ada keterbelakangan mental, nama istilahnya retardasi menta," jelasnya.
Padahal, imbuhnya, dari usia 0 sampai 11 bulan, Riski terlahir normal. Namun, ia pernah mengalami demam tinggi hungga kejang.
"Ketika dibawa berobat bukannya membaik, malah memburuk maka terjadilah perubahan seperti ini. Sejak itu dia lemah, lumpuh, dan tidak bisa berbicara seperti anak-anak pada umumnya. Ini masih dalam pemeriksaan dan perawatan," papar dr Saut.
Pasien bernama Riski Nela Anggraini (18), merupakan warga asal Desa Pancur, Kecamatan Keritang. Diketahui, Riski dirawat di RSUD Puri Husada lebih kurang selama dua hari.
Zulaikhah yang datang langsung melihat kondisi pasien, tak kuasa menahan pilu. Dirinya turut prihatin atas penderitaan yang dirasakan Riski.
Dalam kesempatan itu, ia didampingi sekretaris PMI Inhil H Mukhtar T, pengurus PMI Inhil HM Taher, Direktur RSUD Puri Husada, pengurus K3S Inhil, serta tim dokter RSUD Puri Husada.e
"Hari ini kami selaku Ketua K3S dan Ketua PMI alhmadulillah berkesempatan membesuk anak kita yang bernama Riski. Kondisinya sangat memprihatinkan," ujarnya.
Dokter Bedah RSUD Puri Husada Tembilahan Hentikan Pelayanan, Ini Penjelasan Dirut RSUD PH
Dikatakan Zulaikhah, tujuan kedatangannya bersama rombongan ialah untuk menyalurkan bantuan yang dapat meringankan beban pasien dan keluarga.
"Selaku K3S, kami membantu warga terutama gizi buruk sesuai dengan kemampuan kami, dengan membantu dana, susu, dan keperluan lain. Mudah-mudahan dapat dipergunakan dan meringankan beban warga kita yang menderita sakit ini," ujar Wanita berjiwa sosial tinggi ini.
Sementara itu, Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, dr Saut Pakpahan mengungkapkan, meski pasien sudah berusia 18 tahun, namun sang pasien juga merupakan penyandang disabilitas.
"Dia memang 18 tahun, tetapi ada keterbelakangan mental, nama istilahnya retardasi menta," jelasnya.
Padahal, imbuhnya, dari usia 0 sampai 11 bulan, Riski terlahir normal. Namun, ia pernah mengalami demam tinggi hungga kejang.
"Ketika dibawa berobat bukannya membaik, malah memburuk maka terjadilah perubahan seperti ini. Sejak itu dia lemah, lumpuh, dan tidak bisa berbicara seperti anak-anak pada umumnya. Ini masih dalam pemeriksaan dan perawatan," papar dr Saut.
Post a Comment