Disbun Inhil Rapat Bahas Peningkatan Produksi Daerah Tahun 2020 bersama Dirjenbun
Indragirione.com,- Dinas Perkebunan (Disbun) Inhil menghadiri rapat di Kementerian Pertanian atau Dirjenbun. Rapat tersebut membahas terkait Gerakan Peningkatan Produksi Daerah (Grasida) sebagai nilai tambah dan daya saing komodity perkebunan.
Rapat dipimpin langsung oleh Dirjenbun Dr Ir Kasdi Subagyono dan didampingi Sekditjenbun Dr Ir Antarjo Dikin Msc dan dihadiri sejumlah direktur serta Kepala Dinas yang membidangi perkebunan, termasuk Kepala Dinas Perkebunan Inhil Ediwan Shasby, di Jakarta.
Ediwan Shasby mengatakan saat di konfirmasi membeberkan pembahasan subtansi langkah-langkah strategis pelaksanaan tahun 2020 terkait Grasida tersebut, Jum'at (13/12/2019).
"Dengan mendetailkan beberapa hal prosuksi dan hilirisasi untuk peningkatan ekspor yakni panduan manajemen mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi. Yang kedua, menekankan pada komoditi strategi petani ditingkat Kecamatan (Kostran)," ujarnya.
Adapun target dipaparkannya yaitu peningkatan produktivitas mutu dan tenaga kerja, perluasan rehabilitasi dan intensifikasi.
"Selain itu untuk memudahkan Grasida tersebut akan melibatkan tenaga kontrak pendamping seperti petani yang diinterfensikan melalui pupuk, pelatihan dan membangun logistik benih atau membangun jaringan sumber benih," ungkap Ediwan Shasby.
Dana untuk menunjang kinerja Grasida diantaranya dari dana APBN dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Terkait dengan KUR akan bekerjasama dengan pihak perbankan dengan bunga rendah dan untuk saat ini pada tahapan melengkapi data dari Kabupaten," pungkasnya.
Target yang diharapkan daripada Grasida tersebut yaitu target exspor selama 5 tahun, peningkatan tenaga kerja 5% dan peningkatan prosuksi menimal 7%.
Laporan: Fajar Satria
Rapat dipimpin langsung oleh Dirjenbun Dr Ir Kasdi Subagyono dan didampingi Sekditjenbun Dr Ir Antarjo Dikin Msc dan dihadiri sejumlah direktur serta Kepala Dinas yang membidangi perkebunan, termasuk Kepala Dinas Perkebunan Inhil Ediwan Shasby, di Jakarta.
Ediwan Shasby mengatakan saat di konfirmasi membeberkan pembahasan subtansi langkah-langkah strategis pelaksanaan tahun 2020 terkait Grasida tersebut, Jum'at (13/12/2019).
"Dengan mendetailkan beberapa hal prosuksi dan hilirisasi untuk peningkatan ekspor yakni panduan manajemen mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi. Yang kedua, menekankan pada komoditi strategi petani ditingkat Kecamatan (Kostran)," ujarnya.
Adapun target dipaparkannya yaitu peningkatan produktivitas mutu dan tenaga kerja, perluasan rehabilitasi dan intensifikasi.
"Selain itu untuk memudahkan Grasida tersebut akan melibatkan tenaga kontrak pendamping seperti petani yang diinterfensikan melalui pupuk, pelatihan dan membangun logistik benih atau membangun jaringan sumber benih," ungkap Ediwan Shasby.
Dana untuk menunjang kinerja Grasida diantaranya dari dana APBN dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Terkait dengan KUR akan bekerjasama dengan pihak perbankan dengan bunga rendah dan untuk saat ini pada tahapan melengkapi data dari Kabupaten," pungkasnya.
Target yang diharapkan daripada Grasida tersebut yaitu target exspor selama 5 tahun, peningkatan tenaga kerja 5% dan peningkatan prosuksi menimal 7%.
Laporan: Fajar Satria
Post a Comment